Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten Buleleng
kembali menggelar Lomba Bertutur tingkat Sekolah Dasar (SD) dan Madrasah
Ibtidaiyah (MI) se-Kabupaten Buleleng, Rabu (21/5). Kegiatan ini
diselenggarakan sebagai bagian dari program penguatan literasi dasar sekaligus
wadah menyalurkan bakat dan kemampuan bertutur generasi muda.
Acara ini mendapat apresiasi dari Wakil Bupati
Buleleng, Gede Supriatna, yang turut hadir dan memberikan sambutan pembuka.
Dalam penyampaiannya, Wakil Bupati menegaskan pentingnya penguatan literasi
sebagai fondasi utama membentuk karakter dan masa depan anak-anak Buleleng.
"Saya sangat mengapresiasi terselenggaranya lomba
bertutur ini. Kegiatan semacam ini bukan hanya mengasah kemampuan berbicara,
tetapi juga menanamkan nilai-nilai budaya, keberanian, dan daya pikir kritis
sejak dini. Literasi dasar adalah kunci untuk membangun Buleleng yang cerdas
dan berdaya saing," ungkap Gede Supriatna.
Sementara itu, Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah
Kabupaten Buleleng, Made Era Oktarini, menegaskan bahwa lomba bertutur bukan
sekadar kompetisi, melainkan bagian dari strategi jangka panjang dalam
membangun generasi emas Indonesia.
"Literasi bukan hanya soal membaca. Literasi adalah
kemampuan memahami, menghayati, dan mengekspresikan gagasan secara utuh dan
bermakna. Dengan bertutur, anak-anak belajar untuk berpikir logis, menyampaikan
ide secara runtut, serta menjaga kekayaan bahasa dan budaya lokal," ujar
Kadis Era Oktarini.
Lomba ini diikuti oleh 53 peserta yang merupakan
perwakilan dari berbagai SD dan MI di seluruh kecamatan di Kabupaten Buleleng.
Setiap peserta menampilkan cerita rakyat maupun kisah inspiratif dengan gaya
dan karakteristik masing-masing. Para juri menilai berdasarkan aspek penguasaan
materi, teknik bertutur, ekspresi, dan orisinalitas.
Dengan kegiatan ini, Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah
Buleleng berharap dapat menumbuhkan budaya literasi yang kuat di kalangan
anak-anak, sekaligus menjadikan perpustakaan sebagai pusat kegiatan kreatif dan
edukatif di masyarakat.