Menurut OECD, pada level tersebut berarti siswa hanya mampu membaca teks singkat tentang topik yang sudah akrab. Lalu, mengapa semangat literasi kita rendah? Barangkali karena minimnya buku. Menurut Ikatan Penerbit Indonesia (2015), penerbit Indonesia rata-rata hanya menerbitkan 30.000 judul buku. Sekilas jumlah terbitan judul buku itu memang sudah sangat banyak sehingga kita termasuk literat. Namun, menurut International Publisher Association, sehat tidaknya keterbacaan dapat dilihat dengan membandingkan jumlah buku per sejuta penduduk.
selengkapnya : https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/artikel-detail/734/menumbuhkan-gerakan-literasi-di-sekolah