(0362) 24754
dap@bulelengkab.go.id
Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah

PENGERTIAN LITERASI

Admin dap | 01 April 2021 | 7405 kali

Di kutip dari

https://literasinusantara.com/

Kita tentu sadar, literasi punya cakupan yang sangat luas dalam pengertiannya. Literasi bukan bakat. Ia adalah keterampilan yang perlu dilatih.

Literasi, dikutip dari Guru Digital, secara umum diketahui sebagai seperangkat kemampuan dan keterampilan individu dalam membaca, menulis, berbicara, menghitung, dan memecahkan masalah pada tingkat keahlian tertentu yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.

Di abad 21 ini, keterampilan literasi adalah kebutuhan mendesak yang perlu dimiliki oleh siapa pun untuk dapat bersaing secara global.

Forum Ekonomi Dunia 2015 membagi gambaran tentang keterampilan literasi menjadi 6 dasar, yang dikutip dari Panduan Gerakan Literasi Nasional Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, seperti berikut:

  • Literasi Baca Tulis
  • Literasi Numerasi
  • Literasi Sains
  • Literasi Digital
  • Literasi Finansial
  • Literasi Budaya dan Kewargaan

Di artikel ini, kita akan kupas pembahasan tentang literasi budaya dan kewargaan. Yuk lanjut!

Baca juga: Literasi Digital: Pengertian, Tantangan, dan Peluang

Pengertian

Literasi budaya merupakan kemampuan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa. Sementara itu, literasi kewargaan adalah kemampuan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga negara.

Dengan demikian, literasi budaya dan kewargaan merupakan kemampuan individu dan masyarakat dalam bersikap terhadap lingkungan sosialnya sebagai bagian dari suatu budaya dan bangsa.

Keterampilan literasi ini menjadi hal yang penting untuk dikuasai di abad ke-21. Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial.

Sebagai bagian dari dunia, Indonesia pun turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global. Oleh karena itu, kemampuan untuk menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak.

Tantangan dan Peluang

Tantangan: 

Tingkat kemajemukan Indonesia begitu tinggi. Indonesia merupakan negara kepulauan. Sebanyak tujuh belas ribu lebih pulai besar dan kecil membentuk struktur geografis yang bernama Indonesia.

Beragam bahasa, budaya, adat, dan kebiasaan serta agama dan kepercayaan ada di Indonesia. Tidak salah jika semboyan bangsa Indonesia adalah Bhinneka Tunggal Ika, Berbeda-beda tetapi tetap satu.

Namun tantangannya, apabila setiap warga negara yang mendiami wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia kurang memiliki kesadaran atas keberagaman bangsanya, stabilitas nasional yang telah terbangun pun akan rusak.

Tanpa adanya kesadaran akan keberagaman, tanpa adanya sikap saling menghormati dan menghargai individu dan kelompok yang berbeda, konflik antarpribadi dan antarkelompok akan bermunculan.

Selain itu, sebagai bagian dari dunia internasional Indonesia juga turut terlibat dalam kancah perkembangan dan perubahan global.

Dengan terbukanya era globalisasi, maka ideologi, ekonomi, politik, bahasa, budaya, dan gaya hidup akan masuk. Jika tidak disikapi secara bijaksana, pengaruh tersebut akan memengaruhi stabilitas nasional.

Baca juga: Literasi Baca Tulis: Pengertian, Tantangan, dan Peluang

Peluang: 

Dengan berpegang pada literasi budaya dan kewargaan, kita memiliki identitas yang jujur mengenai budaya kita. Kita lebih memahami bahwa di sini maupun di luar sana, ada perbedaan budaya dan adat.

Tidak mungkin menyamakan seluruh kebudayaan dalam satu ruang saja, maka dengan kesadaran akan literasi budaya dan kewargaan kita dapat lebih bersifat terbuka dengan mengambil sikap yang menghormati perbedaan.

Toleransi akan perbedaan ini yang menjalin hubungan kewargaan secara baik dan beradab.

Kemampuan untuk memahami keberagaman melalui literasi budaya dan kewargaan merupakan tanggung jawab warga negara sebagai bagian dari suatu bangsa yang merupakan kecakapan wajib bagi setiap individu di abad ke-21 ini.

Oleh karena itu, literasi ini penting diberikan di tingkat keluarga, sekolah, dan masyarakat. Literasi budaya dan kewargaan tidak hanya menyelamatkan dan mengembangkan budaya nasional, tetapi juga membangun identitas bangsa Indonesia di tengah masyarakat global.