Ini sebuah diary, dalam situasi perkembangan perpustakaan yang kian hari bukan lagi menjadi tempat ramai, tempat terbentuknya interaksi baru mewujudkan ide-ide yang menarik untuk dikembangkan. Perpustakaan justru menjadi tempat yang jarang dikunjungi.
Sepi, seolah melintih dan berteriak untuk mendapat simpati, perlu perhatian, kosong, tanpa ada jiwa-jiwa yang terkumpul , bersorak dalam kegaduhan diskusi penuh warna. Yang paling sering hanya petugas pengelola, melangkah diantara deretan buku yang berjejer rapi, berbalut sampul plastik mengkilat.
Waaah kurang promosi nih. Nyeletuk sebuah saran juga mengatakan, perpustakaan sepi karena koleksinya lama, tidak ada yang baru, alias kurang up date. Kurang lengkap, katanya.