Kepala Bidang Pengembangan
Perpustakaan dan Budaya Baca Dinas Arsip dan Perpustakaan Daerah Kabupaten
Buleleng Ir. Nyoman Widarma di damping Kadek Duwika, S.E.,M.M menghadiri
undangan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Undiksha Singaraja di
Desa Busungbiu. Kamis,19/5/2022.
Kegiatan ini meungusung tema “Penguatan Budaya Literasi Pengelolaan Desa
Busungbiu”. Acara ini dibuka oleh Sekdes Busungbiu Ketut Ayu Yuliani. Dalam sambutanya
Sekdes Busungbiu menyampaikan, kegiatan ini sangat menarik untuk dilaksanakan,
mengingat Busungbiu saat ini sudah memiliki perpustakaan desa dengan standar nasional dan sudah pernah meraih juara
2 dalam ajang Lomba Perpustakaan Desa Se Kabupaten Buleleng pada tahun 2021.
Disamping itu Busungbiu juga memiliki
perpustakaan Desa Adat yang dikelola oleh Yowana ( Anak-anak muda ) setempat,
sehingga pengabdian masyarakat seperti ini sangat di harapkan guna meningkatkan
kepedulian masyarakat tentang pentingnya budaya literasi untuk menambah
pengetahuan masyarakat Desa Busungbiu.
Acara ini melibatkan Pengelola
Perpustakaan SD se Desa Busungbiu, Yowana Desa Adat Busungbiu serta Kader PKK
Desa Busungbiu. Salah seorang Kader PKK bernama Luh Sudiarni mengatakan, ia
sangat senang di undang dalam acara ini . ia mengaku, baru mengetahui kalau di desa busungbiu ada perpustakaan yang
dilengkapi dengan Wifi, tentu ini sangat membantu kala ia berkunjung ke
perpustakaan.
Nyoman Widarama Kbid Pengembangan,
dalam acara ini ditunjuk sebagai narasumber dengan menyampaikan pemaparan
materi tentang Pengembangan Perpustakaan
dan Upaya Meningkatkan Minat Baca. Dalam materi tersebut, Kabid Widarma
menegaskan bahwa Kabupaten Buleleng
sudah memiliki PERDA No 10 Tahun 2022 Tentang Penyelenggaran dan Pengelolaan
Perpustakaan. Sehingga dengan adanya Perda ini pelaksanaan pengelolaan
perpustakaan sudah memiliki payung hukum yang jelas baik disekolah maupun di
desa.
Sementara itu, narasumber Dr. Tuty Maryati, M.Pd dari Undhiksa Singaraja, menyampaikan materi dengan
tajuk Literasi Budaya dan Penggalian
Potensi Desa. Ia menegaskan lima pilar literasi yang perlu di pedomani
masyarakat setempat diantaranya : 1. Desa diharapkan memiliki media Website
untuk menginformasikan segala potensi desa yang dimiliki, 2 Desa diharapkan
untuk memiliki Media Sosial sebagai media melakukan promosi. 3 Desa diharapkan
memiliki Taman Bacaan Masyarakat Atau Perpustakaan untuk menyediakan literatur
bagi masyarakat yang membutuhkan 4. Setidaknya desa memiliki program yang dapat
mengedukasi masyarakat khususnya yang masih tergolong masyarakat buta aksara, 5.
Peran pemuda yang memiliki intelektual serta pemikiran bagus di era milenial agar
dapat berperan aktif dalam mengembangankan desa.
Contohnya , di Busungbiu terkenal
dengan meboros kidang pada saat ada piodalan tertentu. “ini sangat menarik
untuk dilestarikan dan harus ditulis supaya masyarakat mengetahui kenapa
tradisi meboros tersebut ada di desa busungbiu.” Tutup Tuty.
Terakhir Dr. Tuty Maryati menyampaikan
apreasiasi terhadap DAPD yang telah memberikan pendampingan secara
berkesinambunga terhadap desa-desa di
Buleleng melalui program inklusi sosial, sehingga dari program tersebut
masyarakat semakin berkembang, melalui berkegiatan di Perpustakaan.