SALAM DAPD
Gerakan literasi sekolah adalah gerakan yang bertujuan untuk menjadikan sekolah sebagai tempat untuk belajar (membaca dan menulis) agar warganya bisa selalu literat sepanjang hidup dengan melibatkan peran publik. Gerakan literasi sekolah ini wajib digalakkan karena minat membaca dan menulis masyarakat Indonesia masih tergolong minim. Program literasi sekolah ini diharapkan mampu membangkitkan minat membaca dan menulis sejak dini. Untuk itu, bagaimana upaya kita dalam meningkatkan gerakan literasi ini, tentu harus melalui beberapa tahapan, salah satunya pada tahap pembiasaan, kegiatan literasi hanya bertujuan untuk kesenangan. Melalui kesenangan itulah diharapkan bisa menumbuhkan minat membaca dan menulis para peserta didik. Tahap pembiasan dilakukan dengan dua cara, yaitu membaca nyaring oleh dan membaca dalam hati.
Melihat kondisi tersebut, Bidang Pengembangan Perpustakaan dan Minat Baca DAPD Kabupaten Buleleng, Kasi Luh Srinadi Ajeng Kartini, SH ,M.Pd didampingi Putu Yoga Sugama,SE melaksanakan kegiatan pembinaan di SD N 1 Banyuning dan SD N 3 Banyuning. Tim pembina diterima oleh Kasek SD N 1 Banyuning Nyoman Putriasih , didamping petugas pengelola perpustakaan Gede Swadnyana, dimana pada lokasi pertama tim pembina memberikan penjelasan terkait tahapan-tahapan administrasi penyelenggaraan peprustakaan, seperti SK pendirian Perpustakaan, SK penunjukan petugas pengelola, kelengkapan sarana dan prasarana dalam gedung layanan. Agar penyelenggaraan perpustakaan dapat terlaksana sesuai peraturan yang berlaku. Akan tetapi kondisi yang terjadi dilapangan maish jauh dari harapan, mengingat koleksi bahan pustaka yang tersedia belum diolah sepenuhnya sesuai standar yang berlaku, sehingga tim pembina menyarankan agar petugas pengelola mengikuti kegiatan magang di DAPD.
Sementara itu, di SD N 3 Banyuning, tim pembina diterima oleh Kasek Ketut Astriningsih, didampingi petugas pengelola perpustakaan Ni Luh Putu Sumertiyanti, mengatakan bahwa kondisi perpustakaan di SD N 3 Banyuning, belum sepenuhnya di kelola secara optimal mengingat kurangnya tenaga yang memang ditugaskan khsusus untuk mengelola perpustakaan. Selama inin Ni Luh Putu Sumertiyanti merupakan guru bidang studi agama yang di perbantukan untuk mengelola perpustakaan, namun dikarenakan belum pernah mengikuti pelatihan ataupun magang, tentu menjadi faktor utama , kurangnya pengetahuan petugas dalam menyelenggarakan perpustakaan. Demikian pula dengan kelengkapan adminsitrasi perpustakaan yang belum sepenuhnya terpenuhi, sehingga pihaknya menyampaikan terimakasih kepada tim pembina DAPD yang datang dan memberikan saran, petunjuk serta solusi untuk mengatasi masalah yang terjadi selama ini di SD N 3 Banyuning .